Kamis, 23 September 2021

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah wasshalatu wassalamu Ala Rasulillah Muhammad bin Abdillah Wa ala Alihi washahbihi waman walah wala hawla wala quwwata illa  Billah.

Insya Allah saya Hamba yang dhoif ini akan mulai belajar menulis, dan semoga tulisan ini mampu memberi inspirasi dan dapat mewarnai khasanah pengetahuan para pembaca sekalian,

mari kita mulai dengan yang ringan ringan saja dulu ya...

saya akan mulai cerita tentang seorang yang sudah cukup senior beliau aadalah kakak dari abah H. Saudi founder Toko oleh oleh khas Banten yang sudah cukup ternama di kota Serang Banten, yang diberi nama Toko H. Saudi 999. InsyaAllah lain waktu kita bahas kenapa ada angka 999 di belakang nama toko H. Saudi.

Nah Kakaknya Abah H. Saudi ini biasa kami memanggilnya Uwa Rosyidi, yang menarik, dari semua saudara laki laki Abah H. Saudi, cuma Uwa Rosyidi lah yang belum berangkat Haji, yang walaupun kalau tidak ada pandemi seharusnya Uwa berangkat Tahun 2024, cuma karena ada Pandemi ini Wallahu A'lam, semoga Uwa dan kita semua diberikan umur panjang dan bisa menunaikan Rukun Islam yang kelima. Yakni pergi HAji ke Baitullah, bisa merasakan nikmatnya  mencium Hajar Aswad, nikmat karena butuh perjuangan yang ekstra, nikmat karena sudah Ittiba' kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam. InsyaAllah juga nanti akan kita bahas gimana raasanya mencium Hajar Aswad serta trik dan kiat sukses agar bisa mencium batu mulia ini.

kita kembali ke Uwa Rosyidi, beliau aadalah anak pertama dari 7 bersaudara, Yang mana ke enam saudara kandungnya semua sukses rata rata dibidang oleh oleh Khas Banten, Adik yang pertama adalah H. Saudi pemilik owner Toko H. Saudi 999, adik yang kedua H. Rohman pemilik Toko Zilfi, dan adik yang ketiga yaitu H. Kholil Pemilik Toko Rizkal, serta adik adik perempuannya juga sudah memiliki Toko masing masing kecuali satu yang berstatus Janda yang Alhamdulillah anaknya sudah dewasa semua sehingga tidak begitu memikirkan biaya hidup.

Adapun Uwa sendiri, sebenarnya backroundnya sama dengan saudara saudara yang lain yakni pedagang, beliau pernah sukses berdagang rempah rempah di bilangan Pasar Rau Serang, namun semenjak musibah kebakaran yang melanda Paasar Rau sekitar Tahun 1998 silam, maka usahanya pun ikut bias terbawa Asap hitam yang mengepul tinggi ke udara, kendati demikian  sekarang ini hidupnya tinggal menikmati sisa usia, hampir setiap hari Uwa mengayuh Sepedanya menuju Toko Pusat H. Saudi 999 dibilngan bumi Agung 1 walaupun hanya sekedar memetik cabe hasil dari kebun mini yang kami tanam dibelakang tempat tinggal kami, terkadang pula dilain waktu kami ngobrol Ringan sambil sesekali menyalurkan hobi dan sambil ngasuh Anak yakni Tijanil Arifin yang punya hobi sama dengan Uwa yakni Memancing Ikan, 

masalah mancing memancing beliau jangan ditanya sebab selama ini saya  belum pernah strike kalau mancing, namun setelah memakai umpan buatan tangan uwa, berkilo kilo ikan pernah kami gondol bawa pulang, ketika ditanya pakai apa sih Wa..Beliau menjawab: "Gak pake apa apa cuma dicampur Kuku bima plus ekstra joss..." Pantas saja ikannya jadi joss Gandosss...

Momen saat Aa Tijan Doble Strike, Senyumnya Sumringah dibelakang Ada Uwa Rosyidi ikut seneng 
Masih setia menunggu umpannya dimakan ikan