Rabu, 06 Oktober 2021

 REFLEKSI CINTA KEPADA BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW.


Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah wassholatu wassalamu Ala Rasulillah 

Kali ini saya akan sedikit ngebahas tetntang junjungan Alam, makhluk yang paling Mulia di muka Bumi, bahkan Imam Bushairi dalam burdahnya mengatakan alam dunia ini tidak mungkin akan tercipta kalaulah bukan karena Nabi Muhammad. 

insyaAllah besok hari Jum'at tanggal 8 Oktober 2021 bertepatan dengan 1 Rabiul Awal 1443, alias bulan Mulud, terlepas dari kontropersi apakah muludan itu bid'ah atau tidak, sebagai seorang muslim kita harus yakin dan percaya kepada Nabi Muhammad sekaligus mengakui derajat yang sangat tinggi atas Nabi Muhammad SAW, termasuk diantaranya beliau adalah sebaik baik mahkluk di muka Bumi. 

Nah momentum bulan Rabiul Awal seyogyanya kita jadikan sebagai bulan Refleksi terhadap sejauh mana kecintaan dan ta'zhim kita kepada beliau, kerana tidak ada Nabi dan rasul yang lebih mencintai umatnya selain baginda Nabi Muhammad, terbukti pada saat beliau akan menghembuskan nafas terakhir beliau menyebut kita umatnya....

(Bersambung mau jemput anak pulang sekolah... )


seneng kalo udah dijemput sama ayah nya..

alhamdulillah ayo kita lanjutkan ..

kalau kita mau mengukur kecintaan kita kepada Nabi, sudah barang tentu belum seberapa dibanding dengan para sahabat beliau, yang walaupun wajar saja sebab para sahabat menyaksikan mukjizat dan juga secara langsung merasakan bagaimana nikmatnya bersama beliau, namun ada manusia yang belum pernah bertemu dengan beliau, namun kecintaan dan takzimnya luar biasa sebut saja salah satunya Imam Mallik bin Anas, salah satu imam dari madzhab yang empat, yang merupakan guru dari Muhammad Idris yang tak lain adalah Imam Syafi'i yang dianut oleh sebagian besar orang Indonesia dan sekitarnya.

Keistimewaaan Imam Malik dalam menghormati Rasulullah sangatlah luar biasa bahkan selama Imam Malik di Madinah beliau tidak pernah memakai alas kaki, sebab beliau tidak mau alas kakinya menginjak debu yang pernah di injak oleh Baginda, kemudian ada lagi riwayat yang mengatakan bahwa selama di Madinah beliau tidak berani membuang hajat di madinah, adapun ketika ingin membuang hajat maka beliau akan keluar terlebih dahulu dari kota Madinah, ketika ditanya tentang hal ini sraya beliau menjawab : "Bagaimana mungkin aku membuangg kotoran di tanah yang didalamnya terdapat jasad suci baginda Nabi Muhammad.

Masya Allah betapa agungnya akhlak beliau kepada Baginda kita, bandingkan dengan umat sekarang ini yang sangat jauh dari Adab dan akhlaq kepaada Rasulullah, mereka beranggapan bahwa bulan maulid adalah selakyanya bulan bulan yang lain, bahkan mereka ada yang "Membidahkan" okelah itu keyakinan mereka dan mereka beerdalih punya dalilnya, yang penting mesti saling menghormati satu sama lain, yang lebih "parah" ada sebagian mereka yang masih suka mendiskriminasi anak keturunan beliau, dan tidak segan segan menghina serta mencaci maki Rasulullah (al iazdu billah). meraka mungkin tidak tahu atau barangkali sengaja untuk memancing emosi umat Muslim. namun demikian sudah banyak sekali riwayat dan hikayat yang menceritakan orang -orang dahulu yang terkena azab langsugn dari Allah karena menghina Nabi-Nya, mulai dari yang di terkam serigala sampai berita yang terbaru yakni meti naas karena kecelakaan Wallahu Alam.

oleh karena itu sekali lagi ayo dibulan kelahiran Nabi ini yuk kita sama sama refresh kembali kecintaan dan kerinduan kita kepada Baginda, sebab amalibadah kita belum ada apa apanya dibanding dengan para waliyullah shuhada dan sholihin, namu ada kabar gembira dari baginda dengan sabdanya Anta Ma'aMan Ahbabta (Engkau akan dikumpulkan pada hari kiyamat bersama orang ynag engkau cintai) semoga setitik cinta ini dapat menjadikan kita orang yang akan berkumpul kelak bersama Rasulullah Amin ya MUjibassailin..


Allahumma Sholli Wasllim Ala Sayyidina Muhammad Karimil Aba wal Ummahat

https://www.gatra.com/detail/news/525201/internasional/kenapa-kartunis-penghina-nabi-bisa-tewas-mobil-antipeluru-ban-anti-tusuk-dan-dikawal-dua-polisi-bersenjata

Kamis, 23 September 2021

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah wasshalatu wassalamu Ala Rasulillah Muhammad bin Abdillah Wa ala Alihi washahbihi waman walah wala hawla wala quwwata illa  Billah.

Insya Allah saya Hamba yang dhoif ini akan mulai belajar menulis, dan semoga tulisan ini mampu memberi inspirasi dan dapat mewarnai khasanah pengetahuan para pembaca sekalian,

mari kita mulai dengan yang ringan ringan saja dulu ya...

saya akan mulai cerita tentang seorang yang sudah cukup senior beliau aadalah kakak dari abah H. Saudi founder Toko oleh oleh khas Banten yang sudah cukup ternama di kota Serang Banten, yang diberi nama Toko H. Saudi 999. InsyaAllah lain waktu kita bahas kenapa ada angka 999 di belakang nama toko H. Saudi.

Nah Kakaknya Abah H. Saudi ini biasa kami memanggilnya Uwa Rosyidi, yang menarik, dari semua saudara laki laki Abah H. Saudi, cuma Uwa Rosyidi lah yang belum berangkat Haji, yang walaupun kalau tidak ada pandemi seharusnya Uwa berangkat Tahun 2024, cuma karena ada Pandemi ini Wallahu A'lam, semoga Uwa dan kita semua diberikan umur panjang dan bisa menunaikan Rukun Islam yang kelima. Yakni pergi HAji ke Baitullah, bisa merasakan nikmatnya  mencium Hajar Aswad, nikmat karena butuh perjuangan yang ekstra, nikmat karena sudah Ittiba' kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam. InsyaAllah juga nanti akan kita bahas gimana raasanya mencium Hajar Aswad serta trik dan kiat sukses agar bisa mencium batu mulia ini.

kita kembali ke Uwa Rosyidi, beliau aadalah anak pertama dari 7 bersaudara, Yang mana ke enam saudara kandungnya semua sukses rata rata dibidang oleh oleh Khas Banten, Adik yang pertama adalah H. Saudi pemilik owner Toko H. Saudi 999, adik yang kedua H. Rohman pemilik Toko Zilfi, dan adik yang ketiga yaitu H. Kholil Pemilik Toko Rizkal, serta adik adik perempuannya juga sudah memiliki Toko masing masing kecuali satu yang berstatus Janda yang Alhamdulillah anaknya sudah dewasa semua sehingga tidak begitu memikirkan biaya hidup.

Adapun Uwa sendiri, sebenarnya backroundnya sama dengan saudara saudara yang lain yakni pedagang, beliau pernah sukses berdagang rempah rempah di bilangan Pasar Rau Serang, namun semenjak musibah kebakaran yang melanda Paasar Rau sekitar Tahun 1998 silam, maka usahanya pun ikut bias terbawa Asap hitam yang mengepul tinggi ke udara, kendati demikian  sekarang ini hidupnya tinggal menikmati sisa usia, hampir setiap hari Uwa mengayuh Sepedanya menuju Toko Pusat H. Saudi 999 dibilngan bumi Agung 1 walaupun hanya sekedar memetik cabe hasil dari kebun mini yang kami tanam dibelakang tempat tinggal kami, terkadang pula dilain waktu kami ngobrol Ringan sambil sesekali menyalurkan hobi dan sambil ngasuh Anak yakni Tijanil Arifin yang punya hobi sama dengan Uwa yakni Memancing Ikan, 

masalah mancing memancing beliau jangan ditanya sebab selama ini saya  belum pernah strike kalau mancing, namun setelah memakai umpan buatan tangan uwa, berkilo kilo ikan pernah kami gondol bawa pulang, ketika ditanya pakai apa sih Wa..Beliau menjawab: "Gak pake apa apa cuma dicampur Kuku bima plus ekstra joss..." Pantas saja ikannya jadi joss Gandosss...

Momen saat Aa Tijan Doble Strike, Senyumnya Sumringah dibelakang Ada Uwa Rosyidi ikut seneng 
Masih setia menunggu umpannya dimakan ikan